Kamis, 06 Mei 2010

Menetap kan Hati (Jilbab ku Cantik)

Assalamualaikum, wr.wb

Tepat tanggal 1 Mei 2010. hari ini sangat special buat diriku. hari itu tepatnya hari sabtu, dan di hari itulah aku yang pake istilah modal nekat. memutuskan suatu perubahan yang biasa terjadi pada diri seorang wanita pada umumnya.

Anehnya di moment itu aku sama sekali tidak mengalami seperti halnya wanita wanita lain, yang sering di katakan (Hidayah), yang mengatakan ada sesuatu yang indah di balik perubahan mereka. jujur saat ditanya alasan aku berani memutuskan hal ini. diriku sama sekali tidak berpikir panjang dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk memantapkan hati. semua kulakukan mengalir begitu saja. NEKAT istilah inilah yang paling cocok aku dapatkan atas semua keputusan yang aku ambil.

Hmm, kalian tau gak sebenernya apa siy perubahan yang saya lakukan. Saya seorang wanita muslim yang selama 20 tahun tidak menggunakan Jilbab. Alhamdulillah, di umur saya yang tergolong muda ini. sudah benar benar yakin akan keputusan ini. yah saya resmi mengenakan Jilbab pada hari sabtu, 1 Mei 2010.

Dan kalian tauu gak siiiy??? :-) banyak sekali hal yang saya alami sebelum memutuskannya. terutama perlawanan yang saya lakukan dengan banyak orang. Orang tua, Teman-teman dan semuanya. tapi yang paling berat saat harus melawan hati saya sendiri. banyak pertimbangan, banyak pemikiran yang sempat menunda saya mengenakan Jilbab. tapi alhamdulillah saya dapat melawan nyaa. 

Pertimbangan saya memutuskan untuk memakai jilbab adalah :


  1. Karena Malu Pada Allah yang sudah memerintahkan dari sejak dulu, namun hanya karena alasan belum pantas, belum siap. saya harus membenarkan diri saya untuk melanggar satu aturannya.
  2. Karena saya tidak mengetahui kapan saya MATI. kapan saya kembali pada NYA. saya hanya takut pada NYA. dan ALLAH lah yang terpenting dalam hidup saya.
  3. Pake Jilbab buat Cantik , bukan di depan orang orang tapi di depan ALLAH.
  4. Jadi lebih punya tanggung jawab, dan selalu ingat untuk melakukan semua perintah ALLAH, salah satunya Sholat. yang dulu selalu saya tinggalkan. jadi dengan berjlbab kita jadi lebih dekat dengan NYA.
Atas dasar itulah saya memutuskan untuk melakukan nya, dan berharap bisa terus memakai Jilbab ini. Amin .

Kita Lihat yahh Perubahan ku
saat aku tidak memakai jilbab,...............................................


dan aku yang sekarang . . . . . . . . . 


waaahhh . . . menyenangkan jadi aku yang sekarang,....
semoga pengalaman ku bisa jadi inspirasiii perempuan muslim di seluruh Indonesia Yaaaahh . . ^^v
I Love ISLAM.

Senyum Selalu yahh cantiiiiikk . . . 

Mekanisme Toksisitas Sianida

Sianida menjadi toksik bila berokatan dengan trivalen ferri (Fe+3). Tubuh yang mempunyai lebih dari 40 sistem enzim dilaporkan menjadi inaktif oleh sianida. Sianida dapat menimbulkan gangguan fisiologik yang sama dengan kekurangan oksigen dari semua kofator dalam sitokrom pada siklus respirasi. Sebagai akibat tidak terbentuknya kembali Adenosin Tri Phosfat (ATP), selama proses itu masih bergantung pada sitokrom oksidasi yang merupakan tahap akhir dari proses posforilasi.
Selama siklus metabolisme masih bergantung pada sistem transport elektron, sel tidak mampu menggunakan oksigen sehingga menyebabkan penurunan respirasi aerobik dari sel. Hal tersebut menyebabkan histotoksik seluler hipoksia. Bila hal ini terjadi jumlah oksigen mencapai jaringan normal, tetapi sel tidak mampu menggunakannya. Jadi kesimpulannya adalah penderita keracunan sianida disebabkan oleh ketidak mampuan jaringan menggunakan oksigen tersebut (http://www.geocities.com, 2006)

ASAM SIANIDA (HCN)

Asam sianida seperti halida hidrogen, adalah zat molekular yang kovalen, namun mampu terdisosiasi dalam larutan air, merupakan gas yang sangat beracun (meskipun kurang beracun dari H2S), tidak bewarna dan terbentuk bila sianida direaksikan dengan sianida. Dalam larutan air, HCN adalah asam yang sangat lemah, pK25°= 9,21 dan larutan sianida yang larut terhidrolisis tidak terbatas namun cairan murninya adalah asam yang kuat.
Cairan HCN memiliki titik didih 25,6°C dan memiliki tetapan dielektrik yang sangat tinggi (107 pada 25°) sehubungan dengan penggabungan molekul molekul polar (seperti H2O) oleh ikatan hidrogen dan cairan HCN tidak stabil dan dapat terpolimerisasi dengan hebat tanpa adanya stabilisator (Cotton dan Wikinson, 1989: 305)
Asam bebas HCN mudah menguap dan sangat berbahaya, sehingga semua eksperimen, dimana kemungkinan asam sianida akan dilepas atau dipanaskan, harus dilakukan didalam lemari asam (Vogel, 1990: 333).
Asam sianida cepat terserap oleh alat pencernaan dan masuk kedalam aliran darah lalu bergabung dengan hemoglobin di dalam sel darah merah. Keadaan ini menyebabkan oksigen tidak dapat diedarkan dalam sistem badan. Sehingga dapat menyebabkan sakit atau kematian dengan dosis mematikan 0,5-3,5 mg HCN/kg berat badan.
Glikosida sianogenetik merupakan senyawa yang terdapat dalam bahan makanan nabati dan secara potensial sangat beracun karena dapat terurai dan mengeluarkan hidrogen sianida. Asam sianida dikeluarkan dari glikosida sianogenetik pada saat komoditi dihaluskan, mengalami pengirisan atau mengalami kerusakan.
Senyawa glikosida sianogenetik terdapat pada berbagai jenis tanaman dengan nama senyawa berbeda-beda, seperti amigladin pada biji almond, apricot, dan apel, dhurin pada biji shorgun dan linimarin pada kara dan singkong. Nama kimia amigladin adalah glukosida benzaldehida sianohidrin, dhurin adalah glukosida p-hidroksi-benzaldehida sianohidrin dan linamarin glikosida aseton sianohidrin (Winarno, 2002: 230).