Selasa, 17 November 2009

Senyawa Oksigen


JUDUL :
SENYAWA OKSIGEN ( O2 )

TUGAS MATA KULIAH :
KIMIA ANORGNIK II













DISUSUN OLEH :
RATIH NOVIANA
NIM . 0705025006


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2009

SENYAWA OKSIGEN ( O2 )

1. Sejarah
Selama beberapa abad, para ahli kadang-kadang menyadari bahwa udara terdiri lebih dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara mengarah pada pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering terpikir oleh para ahli kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch, tetapi mereka tidak tahu cara mengumpulkannya. Mereka juga tidak mempelajari sifat-sifatnya dan tidak mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski Scheele juga menemukan oksigen secara bebas.
Dulu, bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk unsur yang lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) menggunakan atom karbon 12 sebagai standar pembanding yang baru.
2.Sumber
Oksigen adalah unsur ketiga terbanyak yang ditemukan berlimpah di matahari, dan memainkan peranan dalam siklus karbon-nitrogen, yahkni proses yang diduga menjadi sumber energi di matahari dan bintang-bintang. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer Mars mengandung oksigen sekitar 0.15%. dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2% berat pada lapisan kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan persepuluh air adalah oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan memanaskan KClO3 dengan MnO2 sebagai katalis.
3. Sifat-sifat
Oksigen tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik yang kuat.
4. Bentuk lain
Ozon (O3). Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris (kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen.
Keberadaan ozon di atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m# (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.
5. Senyawa
Oksigen, yang sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.
6. Kegunaan
Tanaman dan hewan sangat tergantung pada oksigen untuk bernafas. Rumah sakit sering menulis resep oksigen untuk pasien dengan penyakit pernafasan ringan.
7. Isotop
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop
Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18 sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat.
Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan penggunaan tertinggi. Jumlah yang banyak juga diperlukan pada proses pembuatan gas ammonia, metanol, etilen oksida dan pengelasan oksi-asetilen.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%, sedangkan elektrolisis hanya 1%



Toksisitas dari suatu senyawa secara umum dapat diartikan kepada potensi dari suatu senyawa kimia untuk dapat menyebabkan cedera ketika senyawa tersebut mengenai atau masuki kedalam tubuh manusia.

Suatu senyawa kimia dikatakan bersifat “racun akut” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu singkat.

Suatu senyawa kimia disebut bersifat “racun kronis” jika senyawa tersebut dapat menimbulkan efek racun dalam jangka waktu panjang (karena kontak yang berulang-ulang walaupun dalam jumlah yang sedikit).Yang menjadi perhatian utama dalam toksisitas adalah kuantitas/dosis senyawa tersebut.

Racun adalah suatu senyawa yang dapat membahayakan jaringan tubuh mahluk hidup walaupun dalam jumlah kecil.

Sebagian besar senyawa yang berada dalam bentuk murninya memiliki sifat racun (toksik). Sebagai contohnya adalah senyawa oksigen yang berada pada tekanan parsial 2 atm adalah bersifat toksik.

Konsentrasi oksigen yang terlalu tinggi dapat merusak sel. Mekanisme yang tepat untuk menjelaskan hal tersebut masih belum jelas. Tetapi suatu hal yang dapat dipastikan adalah, bahwa oksigen dapat bersifat sebagai salah satu senyawa radikal bebas yang memiliki potensi untuk bereaksi dengan logam dan membentuk superoksida. Senyawa superoksida ini dapat menyerang senyawa yang memiliki ikatan rangkap pada berbagai sistem organik, termasuk residu asam lemak tak jenuh di dalam sel. Konsentrasi oksigen yang tinggi diketahui dapat meningkatkan pembentukan senyawa radikal pada sistem biologi, yang kemudian dapat membahayakan DNA dan senyawa lainnya. Pada umumnya tubuh manusia memiliki sistem pertahanan untuk mengatasi kerusakan semacam itu, tetapi pada konsentrasi oksigen yang lebih tinggi, sistem tersebut tidak mampu bekerja dengan baik, dan pada akhirnya kerusakan sel berjalan lebih cepat melebihi kapasitas kontrol sistem yang bertugas memperbaiki kerusakan yang terjadi. Pada akhirnya, kerusakan sel dan bahkan kematian sel dapat terjadi.

Oleh karena alasan diatas, maka tabung oksigen yang digunakan oleh para penyelam tidak diisi oleh O2 murni.
Sekarang kita tahu, meskipun oksigen sangat penting untuk kehidupan, tetapi oksigen juga dapat bersifat racun jika konsentrasinya terlalu tinggi.

Dalam laboratorium kimia, kebanyakan senyawa yang digunakan bersifat lebih berbahaya (lebih beracun) daripada oksigen. Dan anda sebagai seorang “chemist” harus memiliki pengetahuan untuk dapat menggunakan senyawa-senyawa tersebut secara benar dan aman. Bagaimana senyawa yang bersifat racun dapat memasuki tubuh. Ada tiga cara utama bagi senyawa kimia untuk dapat memasuki tubuh, yaitu melalui paru-paru (pernafasan), mulut, dan kulit. Melalui ketiga rute tersebut, senyawa yang bersifat racun dapat masuk ke aliran darah, dan kemudian terbawa ke jaringan tubuh lainnya.
Kebanyakan pelarut organik terabsorbsi melalui kulit. Dengan menggunakan “gloves” ketika bekerja di dalam lab organik paling tidak dapat melindungi tangan anda dari terkena pelarut organik. Ketahanan “gloves” terhadap pelarut organik sangat dipengaruhi oleh ketebalan “gloves” tersebut, dan juga tergantung kepada konsentrasi senyawa kimia, suhu dan lamanya kontak dengan senyawa kimia tersebut. Lihatlah CRC Handbook of Chemistry and Physics, untuk data ketahanan jenis “gloves” terhadap berbagai senyawa / pelarut organik.
Banyak pelarut organik bersifat mudah menguap pada suhu ruangan, sehingga mudah terabsorbsi melewati organ pernafasan (paru-paru). Oleh karena itu bekerjalah pada tempat yang memiliki ventilasi yang baik dan dapat mencegah terjadinya kontak berlebihan dengan uap dari pelarut organik tersebut.
Melihat semua hal diatas, kita masih beruntung karena Tuhan menciptakan sistem pertahanan tubuh. Dari racun yang secara tidak sengaja masuk kedalam tubuh, tidak seluruhnya dapat masuk ke jaringan tertentu di dalam tubuh. Walaupun senyawa yang bersifat racun terabsorbsi ke dalam tubuh, beberapa dapat segera terekskresi. Tubuh kita melindungi dengan berbagai cara seperti, sel scavenger, sistem metabolisme, sel-sel pengganti dsb.
Kebanyakan senyawa dideteksi bersifat toksik karena keberadaannya yang cukup lama dalam lingkungan kita. Kebanyakan benda asing di-detoksifikasi dan dikeluarkan dari tubuh dengan cepat.
Senyawa yang bersifat racun bekerja dengan cara yang bervariasi pada setiap individu. Walaupun banyak senyawa yang bersifat racun terhadap keseluruhan sistem (seperti arsen), ada pula sebagian yang hanya bekerja pada tempat yang spesifik. Contohnya adalah, karbon monoksida yang bekerja dengan cara membentuk kompleks dengan hemoglobin, sehingga mengganggu fungsi sel darah untuk menyerap dan melepaskan oksigen.Kita semua dilindungi oleh hukum yang membatasi batas / dosis toksisitas dari suatu material / produk.
Batas toksisitas dapat diukur dalam ukuran LD50 (LD = Lethal Dose). LD50 menyatakan ukuran dosis dalam miligram per kilogram berat badan. Artinya dengan dosis yang dinyatakan oleh LD50, maka akibat fatalnya adalah 50% dari populitas (dalam hal ini hewan percobaan – seperti tikus) akan mengalami kematian jika terkena senyawa yang bersifat racun tersebut.
Sifat racun/toksik dari hampir semua senyawa kimia yang tersedia secara komersil telah diketahui, dan setap tahun sifat-sifat toksik dari senyawa lainnya pun telah mulai diketahui. Lihatlah “The Merck Index” sebagai referensi yang menyatakan tingkat toksisitas dari berbagai senyawa.

Sumber :
  1. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/oksigen/
  2. http://ambarapradipta.wordpress.com/2007/04/07/toksisitas-sifat-racun-senyawa-kimia-bahkan-oksigen

Tetep Mau Jadi Pacar ????


Cape deh kalo misalnya tetap maksain cinta ma orang yang jelas-jelas punya sifat buruk. banyak banget alasan kita supaya meyakinkan ke sahabat kita sebenarnya pacar kita adalah orang baik-baik.

Alasan diri kita untuk pacaran ma orang yang jelas-jelas punya sifat buruk :

1. Selalu berharap kalau pemikiran kita salah, walaupun banyak fakta yang membuktikan pacar kita punya sifat buruk.


2. Selalu memaafkan, apalagi kalau pacar kita sudah menangis dan memohon agar kita percaya dan mau tetap jadi pacarnya.


3. Mungkin karna orang yang kita cintai mempunyai fisik yang lebih baik dari kita.

4. Love is blind. (kata mama siy)


5. Terlalu bodoh.

6. Gampang Falling in Love.

tapi bukan masalah siy kalau mencintai orang yang salah, karena mungkin juga itu udah jadi “takdir” hhe…

makanya kalau mau dapat orang baik-baik kamu mesti jadi orang baik dulu..

Senin, 09 November 2009

KOLOID


Koloid
1. Pengertian dan Klasifikasi koloid
a. Sistem dispersi
Ketika kita menceritakan dua atau lebih zat, maka partikel-partikel zat-xat yang kita campurkan akan menyebar atau mendistribusikan diri di dalam campuran. Penyebaran atau distribusi partikel-partikel zat dalam campuran dinamakan dengan dispersi. Sementara itu sistem kimia yang terdiri dari gas atau zat cair (sebagai medium) dan partikel-partikel yang terdispersi dinamakan sistem terdispersi.
b. Larutan
Larutan diartikan sebagai campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang terdapat dalam jumlah besar biasanya dinamakan deengan pelarut, dan zat yang terdapat dalam jumlah terkecil dinamakan zat terlarut.
Pada dasarnya larutan merupakan sistem dipersi yang partikel-partikel zat terdispersi dan partikel partikel medium pendispersinya tidak lagi dapat dibedakan, meskipun dengan menggunakan mikroskop ultra. Sehingga tidak mungkin dipisahkan dari partikel pendispersinya dengan cara filtrasi. Contoh : larutan gula
c. Suspensi
Suspensi merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel terdispersi yang relatif besar dan tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada dasarnya partikel-partikel terdispersi dan partikel-partikel pendispersi dalam suspensi dapat dibedakan dengan mudah. Hal ini karena partikel-partikel tersebut dapat diamati dengan menggunakn mikroskop biasa atau mata telanjang. Contoh : Air kapur.
d. Koloid
Koloid merupakan sistem dipersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil dari suatu zat yang disebut fase terdispersi dalam fase lainnya yang disebut medium pendispersi. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersi tersebut dapat berbentuk padat, cair, atau gas.
Sekaran ini, istilah koloid digunakan untuk menyatakan semua sistem dispersi yang partikel-partikelnya mempunyai ukuran (diameter) antara 1 nm sampai 100nm. Jadi sistem koloid merupakan campuran zat yang didalamnya terdapat partikel-partikel berukur koloid yang tersebar merata


1) Perbedaan antara koloid, suspensi, dan larutan
Larutan
(Dispersi molekuler)
Koloid
(Dispersi koloid)
Suspensi
(Dispersi kasar)
Contoh : Larutan gula dalam air
Contoh : Campuran susu dengan air
Contoh : Campuran tepung terigu dengan air
1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
1. Secara makroskopis bersifat homogen tetapi homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra
1. Heterogen
2. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1 nm
2.Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm
2. Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm
3. Satu fase
3.Dua Fase
3.Dua Fase
4. Stabil
4.Pada umunya Stabil
4.Tidak stabil
5. Tidak dapat disaring
5.Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra
5.Dapat Saring

2) Klasifikasi sistem koloid
1. Sol Padat, yaitu koloid yang terdiri dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi padat. Contohnya adalah mutiara, kuningan, perunggu, dan kaca bewarna.
2. Emulsi Padat, yaitu koloid yang terdiri dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi padat. Contohnya adalah keju; mentega; selai; agar-agar; dan semir padat.
3. Busa padat, yaitu koloid yang terdiri dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi padat. Contohnya adalah batu apung; lava; kerupuk; dan biskuit.
4. Sol atau Gel, yaitu koloid yang terdiri dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair. Contohnya adalah kanji; cat; lem; tinta; lateks; dan albumin (putih telur).
5. Emulsi, yaitu koloid yang terdiri dari fase terdispersi

2. Sifat-sifat koloid
1. Efek tyndall
Efek tyndall merupakan penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid dalam lintasanny. Efek tyndall dapat digunakan untuk membedakan koloid dengan larutan sejati.
2. Gerak Brown
Gerak brown ini didefinisikan sebagai gerakan tak menentu atau acak dari partikel-partikel kecil dalam bentuk sistem koloid yang tersuspensi dalam suatu zat cair atau gas.
3. Adsorpsi
Dalam kimia, adsorpsi didefinisikan sebagai penggumpalan zat-zat dalam suatu permukaan. Dalam kaitannya koloid, adsorpsi dapat didefinisikan sebagai peristiwa penyerapan muatan-muatan listrik oleh suatu lapisan koloid yang disebabkan oleh kemampuan partikel-partikel koloid untuk menarik partikel-partikel kecil lainnya.
4. Koagulasi
Partikel-partikel suatu koloid dapat mengalami penggumpulan membentuk zat semi-padat yang prosesnya dinamakan koagulasi. Secara fisis, penggumpalan koloid biasanya terjadi sebagai akibat perubahan suhu. Sementara itu, secara kimia koagulasi koloid dapat terjadi sebagai hasil dari pencampuran suatu koloid dengan koloid lain atauu beberapa zat elektrolit.

3. Kestabilan koloid
1. Stabilisator Koloid
Stabilisator koloid merupakan zat tambahan yang menjaga sifat-sifat kimia suatu koloid. Dengan kata lain koloid diartikan sebagai senyawa kimia yang ditambahkan kedalam suatu koloid untuk membuatnya tahan terhadap perubahan kimia atau perubahan fisika.
2. Proses Dialisis
Dalam kimia, dialisis dapat diartikan sebagai pemisahan zat-zat dari larutan atau pemisahan zat-zat terlarut dari suatu larutan dengan membuat larutan tersebut berdisfusi melalui selaput semipermiabel.

4. Koloid Liofil dan Liofob
1. Koloid Liofil
Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mudah menarik atau menyukai medium pendispersinya.
Secara umum, koloid liofil mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Koloid liofil mudah mengadsorpsi mediumnya sehingga ukuran-ukuran partikelnya dapat semakin besar.
b. Efek tyndall oleh koloid liofil kurang jelas.
c. Koloid liofil bersifat reversibel, artinya jika koloid-koloid tersebut terkoagulasi, maka dapat dibuat ulang menjadi koloid dengan mudah.
d. Koloid liofil mempunyai kekentalan yang lebih tinggi daripada mediumnya
2. Koloid Liofob
Koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya sukar menarik atau tidak menyukai medium pendispersinya.
Secara umum, koloid liofob mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
a. Koloid liofob tidak mengadsorpsi mediumnya
b. Efek tyndall oleh koloid liofob sangat jelas
c. Koloid liofob bersifat ireversible, artinya jika koloid-koloid tersebut terkoagulasi maka sukar dibuat ulang menjadi koloid
d. Koloid liofob mudah terkoagulasi
e. Koloid liofob mempunyai kekentalan yang relatif sama dengan kekentalan mediumnya.
3. Pemanfaatan sifat-sifat Hidrofil dan Hidrofob
Dalam kehidupan sehari-hari, sifat-sifat hydrofil dan hydrofob banyak dimanfaatkan orang, salah satu pemanfaatannya yang paling terkenal adalah pada proses pencucian pakaian dengan menggunakan sabun atau detergen.

5. Membuat Koloid
1. Cara Kondensasi
Kondensasi adalah proses pengikatan molekul-molekul suatu zat untuk membentuk molekul yang lebih besar dan lebih padat, biasanya dengan zat yang lebih sederhana, seperti air. Dalam kaitanya dengan pembuatan koloid, kondensasi digunakan untukmengahsilkan suatu koloid dengan menggumpalkan partikel-partikel larutan tertentu yang yang terlalu kecil yang diubah menjadi partikel-partikel yang lebih besar
Secara fisis, kondensasi dalam membuat koloid dapat dilakukan melalui beberapa proses berikut ini :
1. Secara fisis
a. Pendinginan
b. Penggantian pelarut
c. Pengembunan uap
2. Secara kimia
a. Reaksi redoks
b. Reaksi hidrolisis
c. Reaksi Pengendapan
2. Cara Dispersi
Pada dasarnya, cara dispersi dalam pembuatan koloid dilakukan dengan menghaluskan partikel-partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel-partikel yang berukuran koloid. Beberapa cara dispersi yang banyak digunakan dalam membuat koloid. Beberapa cara dispersi yang banyak digunakan dalam membuat koloid adalah sebagai berikut.
a. Dispersi Mekanik
b. Peptisasi
c. Busur Bredig
d. Homogenisasi

Semoga Tak Sekedar Harap Ku






***
Cintaku padamu bagaikan matahari yang selalu menyinari bumi tanpa henti,
Sayangku padamu bagaikan matahari yang selalu terangi malam, ,
Kasihku padamu bagai bintang yang selalu hiasi malam, ,
Andaikan ku bisa bahagiakan mu selalu . . . . . .


***


Andai ku bisa berikand yang kau mau . .
Andai ku bisa berikand yang sempurna , Yang bisa membuat kau bahagia . .


Kau sangat berHarga daLam hidupku dah hanya kau yang tersisa dalam mimpiku . .
Kau nyata dalam hatiku tapi tak bisa ku menyentuhmu dan tak bisa milikimu . .


Andai bisa milikimu kan ku miliki dirimu tuk selamanya .
Karna aku hidup hanya untuk dirimu . .


***







Kata kata darinya yang sampai sekarang tak pernah kulupakan, kata pertama nya yang membuat diriku tak pernah berhenti tertawa, tak pernah dalam hidup ku menyukai kata kata yang sengaja diubah menjadi sebaris puisi, kata kata yang sengaja dibuat hanya untuk ku. walaupun sampai saat ini ku tak pernah benar benar tahu apa cinta yang selama ini di berikannya kepadaku adalah cinta yang memang di anugerahkan ALLAH untuk diriku yang telah lama bersabar menanti datangnya cinta.


sungguh hanya dia yang dapat membuat hidupku berubah, semua yang dulu tak pernah kusuka menjadi kusuka,. hanya dirinya yang bisa membuat ku berubah secepat itu. haya diaa .


Semoga Tak Sekedar Harap Ku


Minggu, 08 November 2009

Cari Tau Sifat Cewek Dari Warna Favorite Gaun Nya

Percaya nggak kalau warna gaun mencerminkan kepribadian cewek? Terbukti pilihan warna tertentu, melambangkan sifat pemakai. Nah, sebelum deketin calon gebetan, ada baiknya intip karakter sang pujaan dari gaun pesta favoritnya. Penasaran gimana kepribadian cewek idola kamu?




Kuning
Kuning dianggap sebagai warna outdoor. So, cewek yang doyan warna ini, dicap sebagai orang optimis, tangguh, dan tahan banting. Dia punya otak lumayan encer, karena berintelektual tinggi. Sifatnya rendah hati, suka menolong, sopan santun, dan menjunjung tinggi adat istiadat. Sayang, tipikalnya agak pendendam. Sama cowok dia cuek dan nggak mau terikat. Suka gonta-ganti pacar karena doyan ngelaba.



Pink

Pinky girls identik dengan feminim dan girlie. Hatinya lembut, sedikit egois, dan hangat jika bergaul. Kalo sama cowok sukanya manja dan minta dilindungi terus. Sebagai nilai plus, cewek penyuka pink romantis lho kalau pacaran.



Merah

Layaknya Xena sang warrior princess, penyuka merah adalah cewek pemberani. Suka cari perhatian dengan tingkat pede begitu tinggi. Sifatnya terbuka, mudah bergaul dengan siapa aja. Tapi, mudah marah dan ambisius dengan cita-cita selangit. Suka hidup boros karena doyan party dan hura-hura. Kalau kamu suka cewek agresif, si merah cewek yang tepat. Tapi hati-hati, dia cenderung berlagak bossy, suka ngasih perintah.



Hijau

Kesan natural bisa didapat dari cewek yang suka warna hijau. Sifatnya optimis dan prinsipil karena sangat teguh dengan pendirian. Buat bahan pertimbangan, cewek ini setia sama pasangan. Bisa dipercaya karena jago nyimpan rahasia.



putih

Wah, kalau yang ini suka angin-anginan alias mudah terpengaruh. Dia punya daya magnet tinggi hingga bikin para lelaki jatuh hati. Untungnya, dia sangat setia dan terus terang. Dia juga perhatian, meski awalnya sangat susah dipahami.



Ungu

Cewek penyuka ungu punya kemauan keras dan tegas. Sayang, agak angkuh. Kalau milih cowok, harus sesuai standar penilaian sempurna. Harus cakep, pinter, plus tajir. Si ungu juga tipikal cewek yang gampang cemburuan lho.



Hitam

Si hitam identik dengan sosok gadis misterius. Sifatnya tertutup dan keras kepala. Cenderung suka memaksakan kehendak. Meski jinak-jinak merpati, cewek penyuka hitam sulit jatuh cinta. Dia perlu waktu menerima cinta cowok yang datang padanya.



Biru

Penyuka biru punya hati lembut. Gampang iba, rendah hati, dan nggak suka jadi pusat perhatian. Sama yayang, dia nggak suka terikat. Tapi kalau udah jatuh cinta, lain lagi ceritanya. Dia bakal cinta mati dan tetap setia.



Abu-abu

Si upik abu ini sangat cuek. Nggak suka keramaian dan hobi menyendiri. Tapi jangan salah, penggemar abu-abu punya pembawaan tenang dan anggun. Mandiri dan nggak mau diatur cowok atau sebaliknya.


Hahahahaha... hayo ,. cewe kamu masug yang manaa yaa ??